Kata Kata M. Quraish Shihab : Kumpulan Nasehat Bijak Dari Ulama Sekaligus Ahli Tafsir dari Indonesia
Kata Kata M.
Quraish Shihab | Kata Kata Bijak M. Quraish Shihab | Kata Kata Mutiara M.
Quraish Shihab | Kata Kata Nasehat M. Quraish Shihab | Quotes M. Quraish Shihab
| Caption Ig M. Quraish Shihab
Selamat datang di KLIK KATA,
sebuah media online yang banyak menyajikan berbagai macam tema kata bijak, kata
mutiara, inspirasi, nasehat, quotes, dan sejenisnya.
Postingan yang anda cari ini,
sangat cocok untuk dijadikan status wa, caption instagram,
status facebook, tweet twitter, dan status
media sosial lainnya.
Selamat membaca dan selamat
berbagi manfaat jika anda membagikannya ….
Mencintai dunia itu wajar,
asalkan jangan sampai cinta itu membuat kita mendurhakai Tuhan.
Kita bersaudara, tdk perlu saling
tegang. Surga itu terlalu luas sehingga tdk perlu memonopoli surga hny utk diri
sendiri.
Waktu sering kali dianiaya
dengan menuduhnya 'tak ada' padahal sebenarnya ia hadir, hanya saja kita tidak
mau menemuinya.
Dalam tinjauan kebangsaan dan
kewarganegaraan negara, tidak ada istilah mayoritas dan minoritas. Karena semua
telah sama dalam kewarganegaraan negara dan lebur dalam kebangsaan yang sama.
Sifat kikir itu nantinya akan
menghantarkan seseorang kepada kehancuran.
Jika saya marah kepada anak,
saya tidak mengutuknya, saya hanya berucap semoga Allah memberinya petunjuk.
Kendati seseorang menguji, bahkan
menyelidiki dengan saksama keimanan seseorang, hasilnya tidak akan maksimal,
karena itu ayat 10 Surah al-Mumtahanah menegaskan bahwa, " Allah lebih
mengetahui keimanan mereka." Memang hanya Allah Yang Maha Mengetahui
keimanan seseorang.
Peperangan hanya dibenarkan
terhadap mereka yang sedang melakukan agresi, bukan terhadap yang tidak
menyerang kaum Muslim, bahkan sementara ulama menyatakan bahwa yang diduga akan
menyerang tidak dapat dibenarkan untuk menyerangnya sebelum jelas bahwa memang
mereka telah benar-benar siap untuk menyerang.
Terkadang kita tidak
mengetahui apa yang kita kehendaki. Kita tidak mampu membedakan mana yang utama
dan mana yang tidak, mana keinginan dan mana keperluan. Kita tidak mampu
membedakan mana kawan yang sebenarnya dan mana pula lawan. Terkadang justru
lawan kita jadikan kawan, dan kawan kita jadikan lawan. Ada lawan yang
benar-benar lawan, dan ada juga yang pada hakikatnya bukan lawan, tetapi karena
ulah dan keterbatasan pengetahuan kita, maka kita anggap sebagai lawan dan
penantang.
Nabi Muhammad saw. tidak meminta
balasan apa pun dari umat manusia. Yang beliau harapkan hanyalah perlakuan
baik, bukan permusuhan, karena adanya hubungan kekerabatan/kemanusiaan antara
sesama. Di samping itu, Rasul saw. tidak mengharapkan imbalan dari penyampaian
misi suci ini, kecuali agar manusia menyambut seruan beliau serta mencintai
Allah swt. dan Rasul-Nya pada saat mendekatkan diri kepada-Nya dengan melakukan
perbuatan baik.
Boleh bersedih, tapi jangan
larut dalam kesedihan dan penyesalan atas sesuatu yang tidak tercapai setelah
diusahakan atau sesuatu yang telah merupakan ketetapan Allah swt. Rasulullah
Muhammad saw. yang sangat ingin agar seluruh umat manusia beriman dan taat
kepada Allah swt. dilarang larut dalam kesedihan.
Tidak dibenarkan berselisih
dalam prinsip-prinsip ajaran agama. Tidak wajar juga masing-masing berkeras
memaksakan pendapatnya dan menilai pendapat lain salah. Di Hari Kemudian, Allah
swt. akan memutuskan yang benar tentang prinsip-prinsip ajaran. Sedangkan dalam
rincian ajaran, Allah swt. akan menyampaikan tentang kebenaran semua pihak
selama masih dalam koridor yang dibenarkan-Nya sekaligus akan menyampaikan
kesalahan pihak bertengkar dan bersitegang.
Hari-hari yang dialami manusia
hanya dua macam: menyenangkan atau menyusahkannya. Kalau menyenangkan,
janganlah angkuh dan kalau menyusahkan, bersabarlah dan jangan berputus asa
karena keduanya--yang menyenangkan dan menyusahkan--pasti berlalu.
Pemenuhan kebutuhan hidup pada
dasarnya tidak dapat diraih, kecuali dengan bekerja dan berusaha, maka bekerja
dan berusaha merupakan kewajiban.
Jadilah mulia dan tepercaya bukan
karena manusia seharusnya mulia dan tepercaya, tetapi karena tidak wajar
menjadi hina dan kehilangan kepercayaan.
Menjadi kewajiban setiap yang
bijaksana untuk bersungguh-sungguh dalam semua kegiatannya, antara lain dengan
mempersiapkan secara baik faktor dan sarana agar dapat digunakannya mencapai
tujuan sambil selalu merujuk ke tempat tujuan. Ini untuk menghindari kelengahan
dan lupa di tengah jalan, yakni lupa tujuan, menghadapi hiruk-pikuk suasana
atau berdiri di tempat, terpesona oleh gemerlap rayuan. Bukankah putra-putri
dunia terpaku di dunia karena terpukau oleh keindahannya sehingga lupa bahwa ia
dalam perjalanan menuju akhirat? Para ilmuan dan orang bijak tidaklah terpuji,
kecuali karena kemahiran dan kemampuan mereka menelaah dan memastikan proses
pencapaian sesuatu serta memprediksi akibat dan dampak-dampaknya. Kemahiran
inilah yang membedakan seorang ilmuan dengan ilmuan yang lain. Kalau baru
mengetahui akibat dan dampak sesuatu saat kejadiannya, maka ketika itu ilmuan
sama saja dengan yang miskin ilmu.
Hemat adalah setengah dari
kesempurnaan hidup. Tinggal setengah lainnya yang perlu diupayakan agar hidup
menjadi tenteram. Ada tiga hal yang menjadi pangkal keselamatan duniawi. Salah
satunya adalah berhemat. Islam menganjurkan untuk bekerja keras guna meraih
kelebihan, tapi ditekannya agar hidup hemat dengan menafkahkan sebagian saja
dari rezeki yang diperoleh. Sebagian yang lain dihemat untuk ditabung. Ada
perbedaan antara yang kikir dan yang hemat. Yang kikir, pesimistis, terlalu
takut menghadapi masa depan sehingga menahan hartanya yang semestinya ia
nafkahkan, sedang yang hemat berhati-hati menghadapi masa depan, tapi
berkeyakinan bahwa rezeki di tangan Allah, tidak akan meleset kalau memang itu
rezekinya.
Iman bagaikan rasa kagum atau
cinta, hanya dirasakan oleh pemiliknya. Sulit digambarkan bagaimana hakikatnya.
Rasul saw. bersabda, “Siapa yang terdapat dalam dirinya tiga hal, maka ia akan
merasakan manisnya iman. Ia mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari cintanya
kepada apa pun selainnya. Ia menyukai saudaranya, tidak menyukainya, kecuali
karena Allah dan ia eggan kembali kepada dosa dan kekufuran, sebagaimana
keengganannya dicebur ke neraka.” Islam adalah penyerahan diri kepada Allah
setelah usaha maksimal. Berusahalah, lalu serahkan sisanya kepada Allah karena
Dia Mahatahu, Mahakuasa, dan Mahabaik. Ihsan adalah memberi lebih banyak dari
yang mestinya Anda beri dan menuntut lebih sedikit daripada yang mestinya Anda
tuntut. Lakukan semua itu, Anda akan merasa nikmat yang tidak terlukiskan.
Islam adalah agama damai yang
mencintai kemanusiaan. Ia membawa rahmat dan kedamaian bagi seluruh alam.
Bahkan, walau dalam keadaan bermusuhan, Islam tetap memerintahkan kejujuran
tingkah laku dan perlakuan yang adil.
Jangan jadikan tantangan,
hambatan, dan cacian sebagai alasan untuk menghentikan kegiatan positif.
Abaikan semua itu dan teruskan usaha sambil berserah diri kepada Allah swt.
Peringatan selalu bermanfaat. Kalaupun bukan oleh yang diperingati, maka oleh
orang lain yang telah tergugah hatinya atau untuk yang memberi peringatan.
Manfaatnya paling tidak, berupa ganjaran Ilahi.
Saat Isra Mi'raj, shalat lima
kali sehari disyariatkan Allah, sedang sebelumnya hanya diwajibkan dua kali
sehari. Ini berarti bahwa shalat sedemikian penting sehingga Allah swt.
mengundang Nabi-Nya untuk datang "menemui-Nya" dan menerima langsung
kewajiban itu. Riwayat ini bukan saja mengandung makna cinta Allah kepada
Nabi-Nya Muhammad saw. yang diterimanya berkali-kali itu agar dapat merasakan
berkali-kali lezatnya "pertemuan", tetapi juga untuk mengingatkan
umatnya bahwa shalat lima kali sehari semalam itu adalah sesuatu yang sangat
ringan sehingga tidak wajar untuk diabaikan atau hanya diamalkan dua atau tiga
kali saja dalam sehari, lebih-lebih jika ditinggalkan semuanya dalam sehari
semalam dan tentu saja sungguh amat buruk keberagamaan seseorang yang tidak
mengarahkan wajah, pikiran, dan hati kepada Sang Pencipta.
Ar-Rahman dan ar-Rahim adalah
dua nama Allah yang amat dominan karena kedua nama inilah yang ditempatkan
menyusul penyebutan nama Allah. Ini pula agaknya yang menjadi sebab sehingga
setiap pekerjaan yang tidak dimulai dengan Bismillaahi ar-Rahmaani ar-Rahiimi
adalah buntung, hilang berkahnya. Basmalah yang diperintahkan itu mengandung
dalam kalimatnya kedua nama tsb, dan dengan susunan penyebutan sifat Allah
seperti dikemukakan di atas.
Muslim yang baik tidak akan
bersikap statis dan sekadar melanjutkan apa yang sedang dilakukannya, tetapi
bersikap dinamis dan terus-menerus akan mengembangkan diri dan maju ke depan
sesuai dengan petunjuk dan nilai-nilai yang diajarkan al-Qur'an yang
penafsirannya dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.
Mahkota ilmu adalah rendah
hati. Pandangannya adalah keterbebasan dari iri hati. Akalnya adalah
pengetahuan tentang sebab akibat. Buahnya adalah takwa, persahabatan, mendengar
dari cerdik cendekia, ucapan yang benar, serta keterhindaran dari kelengahan
dan perbuatan yang membuahkan penyesalan.
Takut bermacam-macam. Ada
takut yang menjadikan seseorang menyerah dan berpangku tangan. Ada takut yang
mendorong untuk berusaha menghindarinya. Ada takut yang disertai kebencian
kepada yang ditakuti. Ada juga yang disertai kekaguman lantaran wibawa yang
ditakuti. Takut kepada Allah ditandai oleh upaya mendekat kepada-Nya.