Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Kumpulan Quotes Bijak Sanusi (Penulis Asal Kudus)

 Kumpulan Quotes Bijak Sanusi (Penulis Asal Kudus)




Diam adalah bahasa tertinggi saat sejuta kata tak mampu dimengerti, karena itu adalah puncak dari sejuta ekspresi.

 Kumpulan Quotes Bijak Sanusi


Perbedaan adalah keniscayaan, bukan alasan perpecahan, karena bersama tak harus sama. Itulah prinsip dasar bhineka tunggal ika.

Tidak setiap kata menggambarkan maknanya, itu sebabnya setiap teks harus disandarkan pada konteksnya.

Salah satu kegagalan seseorang dalam memahami agama adalah karena terjebak pada teks tanpa menghadirkan konteksnya.



Jangan biarkan kita terjajah oleh pikiran diri kita sendiri, karena terkadang kita memikirkan sesuatu yang lebih kompleks dari keadaan sesungguhnya, itu sebabanya kita sulit melangkah.

Prasangka  hadir saat rasa lebih mengalahkan logika dan fakta

 Kumpulan Quotes Bijak Sanusi


Jangan kau paksa kami untuk tunduk dan menjadi hamba sahayanya setiap pikiranmu

Teruslah bermimpi  karena di setiap impian ada doa yang tak terhenti meski kita tak menyadari

Kualitas berbanding lurus dengan intensitas. Kematangan berbanding lurus dengan tantangan yang ditaklukkan

Kegagalan tejadi saat kita berhenti di titik langkah tertentu sementara kesusksesan tingggal satu titik langkah berikutnya.


Ilmu tanpa hati hanya akan melahirkan kejahatan terstruktur, sedangkan hati tnpa ilmu menghasilkan kebijaksanaan yangg tak terukur.

Penikmat sejati tak butuh pemanis buatan untuk tetap merasakan harumnya kopi, karena substansi dan inti takkan terkalahkan oleh sekedar basa basi.

Sejuta kata belum tentu cukup untuk mengungkap makna dari satu kata bahkan satu huruf sekalipun di dalam Al-Quran. Karena kita sebatas rider, sementara sulit menjangkau sang authornya (Tuhan)

Kreatifitas terbentuk dari perkawinan antara dua kekuatan besar dalam diri manusia, yaitu pikiran dan tindakan  yg menjelma dalam imajinasi dan aksi tanpa batas.

Kebenaran yang kita agungkan sesungguhnya menipu. Karena pada saatnya kita akan meninggalkan bahkan menentangnya dg berganti mengagungkan kebenaran yg lainnya. Begitu seterusnya....