Ahmad Fuadi adalah
adalah novelis, pekerja sosial dan mantan wartawan. Karya hebat yang pernah
menggeparkan “dunia literasi” Indonesia adalah Negeri 5 Menara. Disebutkan, buku
ini menjadikan Ahmad Fuadi sebagai “Pencetak Rekor Penulis Buku Lokal Gramedia
Pustaka”.
Bagaimana dengan kata bijaknya
? Mari kita baca “Kumpulan Kata Kata Bijak Dari Ahmad Fuadi”
Selamat membaca ...
Semua milikku kecil dan sederhana, kecuali hati dan
kepercayaan diri yang menggelembung sebesar gajah.
Aku hanya orang biasa, tetapi aku bekerja lebih keras
daripada orang biasa.
Manusia itu musuh terhadap apa yang dia tidak tahu.
Inilah masalahnya, berlagak cuek, merasa tidak cocok,
tapi terus penasaran.
Jangan pernah takut dan tunduk kepada siapa pun. Takutlah
hanya kepada Allah. Karena yang membatasi kita atas dan bawah hanyalah tanah
dan langit.
Dan hati yang selalu bisa dikuasai pemiliknya, adalah
hati orang yang sukses.
Inti hidup itu adalah
kombinasi niat ikhlas, kerja keras, doa dan tawakkal. Ikhlaskan semuanya,
sehingga tidak ada kepentingan apa-apa selain ibadah. Kalau tidak ada kepentingan,
kan seharusnya kita tidak tegang dan kaget.
Kerahkan semua kemampuan
kalian belajar! Berikan yang terbaik! Baru setelah segala usaha disempurnakan
berdoalah dan bertawakkal lah. Tugas kita hanya sampai usaha dan doa, serahkan
kepada Tuhan selebihnya, ikhlaskan keputusan kepadaNya, sehingga kita tidak
akan pernah stres dalam hidup ini. Stres hanya bagi orang yang berlum berusaha
dan tawakal. Ma'annajah, good luck.
Kalau kita kondisikan
sedemikian rupa, impian itu lambat laun menjadi nyata . Pada waktu yang tidak
pernah kita sangka sangka.
Anak-anakku, ilmu bagai nur,
sinar. Dan sinar tidak bisa datang dan ada di tempat yang gelap. Karena itu,
bersihkan hati dan kepalamu, supaya sinar itu bisa datang, menyentuh dan
menerangi kalbu kalian semua.
Justru karena ini hal kecil.
Jangan sampai dia meremehkan suatu hal, sekecil apapun.
Banyak keajaiban di dunia
karena orang telah memasang tekad dan niat, dan lalu mencoba merealisasikannya.
Memang impian bisa jadi nyata
tapi yang nyata bisa jadi hampa.
Salat dan silat itu
ditakdirkan hanya berbeda sedikit penyebutan. Sesungguhnya, keduanya jalan
menuju Tuhan jua.
Jangan sekali-sekali pernah
meminta bayaran kalau memang ingin membantu. Menerima bayaran, tapi tidak
meminta, berarti tidak apa-apa.