Pengertian Tarekat : Untuk
memahami pengertian tarekat sesungguhnya, tidak bisa tidak kita harus
lebih dahulu tahu apa pengertian tarekat dari sisi bahasa. Secara bahasa
kata “tarekat” adalah data dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa
Arab, yaitu “thoriqoh”. Kata “thoriqoh” memeliki beberapa arti,
di antaranya; jalan, cara, dan metode.
Pengertian “tarekat”
secara umum adalah jalan yang harus
ditempuh oleh seorang sufi dengan tujuan berada sedekat mungkin dengan Tuhan.
Banyak ulama dan pakar (baca: ahli, sarjana, dll) agama Islam, membuat pengertian
tarekat.
Pengertian Tarekat Menurut Ulama (Ahli Agama)
Jam’iyah Ahli al Thariqah al Mu’tabarah An Nahdhiyyah
Tarekat dibedakan menjadi dua,
yaitu Tarekat Mu’tabarah dan Tarekat Ghairu Mu’tabarah.
Tarekat Mu’tabarah
adalah tarekat yang memiliki sanad yang Muttasil atau bersambung sampai kepada
Rasulullah SAW.Beliau mendapatkan dari malaikat Jibril As, dan malaikat Jibril
As dari Allah SWT.
Sedangkan Tarekat Ghairu
Mu’tabarah adalah tarekat yang tidak memiliki sanad yang Muttasil atau
bersambung sampai kepada Rasulullah SAW atau sanadnya putus di tengah.
Syekh Namuddin al-Kubra
Tarekat adalah pelaksanaan,
hakekat merupakan keadaan, dan ma’rifat itu tujuan pokok.
Abu Bakar Atjeh
Petunjuk dalam melaksanakan
suatu ibadah sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh Nabi dan
diterapkan oleh para Sahabat dan Tabi’in, turun-temurun hingga sampai pada
guru-guru.
Gambaran dan Tujuan Bertarekat
1. Dengan mengamalkan tarekat
berarti mengadakan latihan jiwa (riyadhoh) dan berjuang melarang hawa nafsu
(mujahadah) membersihkan diri dari sifat-sifat tercela dan diisi dengan
sifat-sifat yang terpuji dengan melalui perbaikan budi pekerti dalam berbagai
seginya.
2. Dengan bertarekat dapat
mewujudkan rasa ingat kepada Allah Zat Yang Maha Esa dan Maha Kuasa atas
segalanya dengan melalui jalan mengamalkan wirid dan dzikiran dan dibarengi
dengan tafakkur yang secara teras-menerus.
3. Dengan bertarekat akan
tirnbul perasaan takut kepada Allah sehingga timbul pula dalam diri seseorang
itu suatu usaha utuk menghindarkan diri dari segala macam pengaruh duniawi yang
dapat menyebabkan lupa kepada Allah.
4. Jika tarekat dapat
dilakukan dengan penuh ikhlas dan ketaatan kepada Allah, maka akan tidak
mustahil dapat dicapai suatu tingkat alam ma'rifat, sehingga dapat diketahui
pula segala rahasia di balik tabir cahaya Allah dan Rasulnya secara terang
benderang.