Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Pengertian Syukur Sebenarnya ( Beserta Pandangan Al-Ghazali Tentang Syukur)


Pengertian Syukur


Pengertian Syukur : Syukur merupakan sikap hidup yang paling nikmat, jika dilakukan dengan jujur. Bahkan seseorang yag tidak memahami pengertian syukur, tetapi sudah menjalani hidup dengan rasa syukur jauh lebih maju dibandingkan kita yang masuk berkutat dengan, apa pengertian dari syukur? Atau apa itu syukur?

Syukur berasal dari bahasa Arab, dengan kata dasar “syakara” yang artinya berterima kasih. Dari sisi bahasa kemudian terlihat, syukur adalah pujian kepada yang telah berbuat baik atas apa yang dilakukan kepadanya.

Kata “syakara” bagia sebagai ulama bisa diartikan dengan membuka atau menampakkan. Definisi kemudian menjadikan ulama tersebut meyakini, hakikat dari syukur adalah menampakkan nikmat Allah yang dikaruniakan padanya, baik dengan cara menyebut nikmat tersebut atau dengan cara mempergunakannya di jalan yang diridhoinya.

Syukur Imam Ghazali

Syukur menurut Imam Al-Ghazali tersusun atas tiga perkara:

Ilmu

yaitu pengetahuan tentang nikmat dan pemberinya, serta meyakini bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT dan yang lain hanya sebagai perantara untuk sampainya nikmat, sehingga akan selalu memuji Allah SWT dan tidak akan muncul keinginan memuji yang lain. Sedangkan gerak lidah dalam memuji-Nya hanya sebagai tanda keyakinan.


Hal (Kondisi Spiritual)

Yaitu karena pengetahuan dan keyakinan tadi melahirkan jiwa yang tentram. Membuatnya senantiasa senang dan mencintai yang memberi nikmat, dalam bentuk ketundukan, kepatuhan. Mensyukuri nikmat bukan hanya dengan menyenangi nikmat tersebut, melainkan juga dengan mencintai yang memberi nikmat yaitu Allah SWT.


Amal Perbuatan

Ini berkaitan dengan hati, lisan, dan anggota badan, yaitu hati yang berkeinginan untuk melakukan kebaikan, lisan yang menampakkan rasa syukur dengan pujian kepada Allah SWT dan anggota badan yang menggunakan nikmat-nikmat Allah SWT dengan melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.