Pengertian Rukyatul Hilal Beserta Dalilnya (Al-Quran dan Hadits)
Pengertian Rukyatul Hilal
: Adalah suatu kegiatan atau usaha melihat hilal atau bulan sabit dilangit
(ufuk) sebelah barat sesaat setelah matahari terbenam menjelang awal bulan
baru, khususnya menjelang bulan Ramadlan, Syawal dan Dzulhijjah. Untuk
menentukan kapan bulan baru itu dimulai.
Penentuan awal bulan untuk
keperluan waktu-waktu ibadah ditentukan secara sederhana yaitu dengan
pengamatan hilal secara langsung, tanpa menggunakan alat (ru’yat bil fi’li).
Dalam perkembangan muncul
berbagai macam pola baik dari sistem ru’yah, dan kemudian muncul pula istilah
imkan al-ru‟yah yang dapat didefinisikan sebagai kemungkinan hilal untuk dapat
dilihat.
Hanya saja, ketika matahari terbenam dan setelah itu langit sebelah barat
berwarna kuning kemerah-merahan, sehingga antara cahaya hilal yang putih
kekuning-kuningan dengan warna langit yang melatarbelakangi tidak begitu
kontras. Oleh sebab itu, bagi mata yang kurang terlatih melakukan rukyat tentunya
akan menemui kesulitan menentukan hilal yang dimaksudkan.
Agar maksud dan tujuan pelaksanaan rukyatul hilal dapat tercapai secara
optimal, kiranya diperlukan persiapan-persiapan yang matang, baik mengenai
mental psikologis para perukyat, penyediaan data hilal (hasil hisab), serta
peralatan dan perlengkapan yang memadai.
Maka sudah barang tentu dalam system rukyat ini hanya bias dilakukan untuk
kepentingan pelaksanaan ibadah saja tidak untuk penyusunsn kalender, sebab
untuk yang terakhir ini harus dapat diperhitungkan sebelum dan tidak tergantung
kepada terlihatnya hilal saat matahari terbenam menjelang masuknya awal bulan.
Dalil-Dalil Rukyat
Al-Quran
Surat Al- Baqarah Ayat 189
Mereka bertanya kepadamu
tentang bulan sabit. Katakanlah: bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi
manusia dan (bagi ibadah) haj. Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah dari
belakangnya, akan tetapi kewajiban orang yang brtaqwa. Dan masuklah kerumah
–rumah itu dari pintu-pintunya, dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Surat Yunus Ayat 5
Dia-lah yang menjadikan
matahari bersinar dan bulan bercaya, dan menetapkannya pada manazilah-manazilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan (waktu). Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesarannya) kepada
orang-orang yang mengetahui.
Surat Al-Isra Ayat 12
Dan kami jadikan malam dan
siang sebagai dua tanda, lalu kami hapuskan tanda malam, dan kami jadikan siang
itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui
bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah kami terangkan dengan
jelas.
Hadits
Hadits Riwayat Al-Bukhari
Janganlah kalian berpuasa
sebelum melihat hilal dan janganlah kalian berbuka sebelum melihatnya. Maka
jika ia tertutup awan bagimu, maka perkirakanlah.
Hadits Riwayat Muslim
Berpuasalah kalian karena
melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya. Jika tertutup awan maka
sempurnakan (bilangan bulan Sya’ban) tiga puluh hari.
Hadist Riwayat An-Nasai
Berpuasalah kalian karena
melihat hilal (Ramadhan) dan berbukalah kalian karena melihat hilal (Syawal).
Jika awan menghalangi antara kalian dan hilal, maka sempurnakanlah bilangan
(Sya’ban). Sekali-kali janganlah mendahului bulan Ramadhan