Pengertian Hisab: Kata hisab
berasal dari bahasa Arab, Al-Hisab. Al-Hisab mengandung
beberapa pengertian, diantaranya: kumpulan orang banyak, yang mencukupi dan hitungan
atau perhitungan.
Baca di sini :
Pengertian Rukyatul Hilal
“Hitungan atau perhitungan”
adalah pengertian yang paling banyak digunakan.
Dari pengertian di atas, Al-Hisab
secara istilah dimaknai sebagai suatu disiplin ilmu (ilmu al-hisab)
diartikan dengan “ilmu pengetahuan yang membahas tentang seluk beluk
perhitungan”
Pada mulanya, hisab
digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan posisi hilal, yaitu alat bantu
untuk pelaksanaan ruya alhilal (sebelum dilakukan ruyah al-hilal).
Namun dalam perkembangan
selanjutnya, hisab digunakan untuk memperkirakan posisi hilal saat melakukan
ruyah di ufuq sebelah barat pada saat matahari terbenam, bahkan hisab dijadikan
penentuan awal bulan secara sistematis ada suatu tahun.
Sistem hisab adalah penentuan awal bulan hijriyah yang didasarkan kepada perhitungan peredaran
bulan mengelilingi bumi. Sistem ini dapat menetapkan awal bulan jauh dari
sebelumnya, sebab tidak tergantung kepada telihatnya hilal pada saat matahari
terbenam menjelang masuknya tanggal satu.
Metode Hisab Awal
Bulan.
Hisab Urfi
Hisab ini dinamakan hisab urfi
karena kegiatan perhitungannya dilandaskan kepada kaidah-kaidah yang bersifat
tradisional atau kebiasaan yaitu dibuatnya anggaran-anggaran dalam menentukan
perhitungan masuknya awal bulan itu. Anggaran yang dipakai didasarkan pada
rata-rata bumi mengelilingi matahari untuk kalender Masehi, atau peredaran
bulan mengelilingi bumi untuk kalender Hijriyah dan Jawa-Islam.
Hisab Hakiki
Hisab hakiki ini digunakan dalam penentuan awal bulan dalam kalender
Hijriyah. Hisab ini dinamakan hisab hakiki karena penentuan tanggal satu setiap
bulannnya didasarkan kepada peredaran bulan dan bumi yang sebenarnya. Menurut
sistem ini umur tiap bulan tidaklah tetap dan juga tidak beraturan, melainkan
kadangkadang dua bulan berturut-turut umurnya 29 hari atau 30 hari, atau
kadang-kadang pula bergantian seperti menurut perhitungan hisab urfi.
Hisab Hakiki, Terbagi
Menjadi Tiga :
Hisab Hakiki Taqribi
Sistem ini mempergunakan data bulan dan matahari berdasarkan data dan tabel
Ulugh Beik dengan proses perhitungan yang sederhana. Hisab ini hanya dengan
cara penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian tanpa mempergunakan ilmu
ukur segitiga bola. Metode koreksinya tidak begitu halus. Demikian juga metode penentuan
tinggi hilal sangat sederhana dengan cara membagi dua waktu antara waktu
ijtima‟ dengan waktu terbenam matahari.
Sebagai konsekuensinya adalah apabila ijma‟ terjadi sebelum matahari
terbenam pasti hilal sudah berada diatas ufuq. Hisab ini belum memberikan
informasi tentang azimuth bulan maupun matahari dan diperlukan banyak koreksi
untuk menetukan dengan akurat melalui beberapa perhitungan tambahan.
Hisab Hakiki Tahqiqi
Metode ini disadur dari kitab
Al-Mathal‟us Said Fi Hisabil Kawakib Ala Rasydil Jadid yang bermuara dari
sistem astronomi serta matematika modern yang secara asal muasal berasal dari
hisab astronom-astronom muslim jaman dulu yang dikembangkan oleh
astronom-astronom modern (Barat) berdasarkan penelitian baru.
Inti dari sistem ini adalah
menghitung atau menentukan posisi matahari, bulan dan titik simpul orbit bulan
dengan orbit matahari dalam sistem kooordinat ekliptika. Artinya sistem ini
mempergunakan tabel-tabel yang sudah dikoreksi dan mempergunakan perhitungan
yang relatif lebih rumit daripada kelompok hisab hakiki taqribi serta memakai
ilmu ukur segitiga bola.
Hisab Haqiqi Konteporer
Metode ini menggunakan hasil penelitian terakhir dan menggunakan matematika
yang telah dikembangkan. Metodenya sama dengan metode hisab hakiki tahqiqi
hanya saja sistem koreksinya lebih teliti dan kompleks sesuai dengan kemajuan
sains dan teknologi. Rumus-rumusnya lebih disederhanakan sehingga untuk
menghitungnya dapat digunakan kalkulator atau komputer.